ibukota jawa tengah image
Hello Kitt
coba baca ini dulu
http://id.news.yahoo.com/antr/20100803/tpl-presiden-pemindahan-ibu-kota-perlu-p-cc08abe.html
nah, mnurut kalian kalau ibu kota Indonesia dipindah, paling bagus ke mana ya?dan ntar ibukota yang baru kira2 bakal jadi gimana y?kacau ga ya?
terus kira2 kalo dipindah, jakarta bakal kaya gimana y jadinya?harus diapain yah jakarta?
makasih buat jawaban2nya, skdar diskusi aja^^
Answer
saya setuju saja jika ibukota dipindah tapi dipindahnya di salah satu kota di Jawa Tengah atau Kalimantan. Kalau di Jawa Tengah kan masih ada tempat yang luas untuk kegiatan perekonomian Indonesia. Kalau di Kalimantan lebih enak lagi, karena tanahnya lebih luas dan masih banyak hutan-hutan sebagai sumber oksigen.
saya setuju saja jika ibukota dipindah tapi dipindahnya di salah satu kota di Jawa Tengah atau Kalimantan. Kalau di Jawa Tengah kan masih ada tempat yang luas untuk kegiatan perekonomian Indonesia. Kalau di Kalimantan lebih enak lagi, karena tanahnya lebih luas dan masih banyak hutan-hutan sebagai sumber oksigen.
Apaan urusan na piala eropa ama pengibaran bendera negara2 peserta na kah brur?
Jerry
Di makasar, ada kampung bola yg masing2 rumah na ngibarin bendera negara peserta piala eropa yg didukung selama 1 bulan penuh. Lebay amat brur kah? Di p.jawa, ada yg pawai motor sambil bawa bendera negara orang laen dgn bangga na. kok bawa bendera negara org laen bangga kah brur? Di depok kemaren ada sekelompok anak2 tanggung bolak-balik di lampu merah mamerin nama2 negara2 peserta piala eropa. Buat apaan brur kah? Bangga amat jadi lebay kah?
Di tipi wan tadi pagi juga diundang sekelompok org dan ada dosen ahli komunikasi segala yg pake kaos berlambang negara2 peserta piala eropa. Kalo mereka pake kaos klub paporit, ana masing maklum tapi ini udah kaos dng lambing negara org laen. Ga lama lagi pasti nanti ada pembawa acara yg pake baju dgn lambing negara2 peserta piala eropa itu dah.
Sungguh lebay na terlalu.
Answer
Rusia Hadapi Denda Akibat Pendukungnya
Dibaca : 73 kali Komentar: 0
Warsawa, Wartakotalive.com
Badan sepak bola Eropa, UEFA, pada Sabtu (9/6) waktu setempat mengumumkan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan terhadap Rusia, setelah pendukung negara tersebut membuat masalah pada pembukaan Piala Eropa 2012.
"UEFA telah membuka persidangan disiplin terhadap Persatuan Sepak bola Rusia perihal perilaku tidak patut para pendukungnya pada pertandingan pembuka Piala Eropa 2012 melawan Republik Ceko, Jumat," demikian pernyataan yang tercantum dalam situs UEFA.
Seseorang yang memahami masalah ini mengatakan kepada AFP, bahwa Federasi Sepak bola Rusia kemungkinan akan didenda, dan sangat kecil peluangnya untuk dikurangi poinnya atau ditolak mengikuti turnamen-turnamen di masa yang akan datang.
UEFA mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil keputusan setelah mempelajari laporan keamanan dan gambar-gambar yang tersedia dari lapangan di Wroclaw, Polandia Barat, di mana Rusia menang 4-1 atas Republik Ceko pada Jumat.
Proses persidangan, yang akan dilangsungkan pada Rabu (13/6), akan terfokus pada 'tindakan tidak patut dari para pendukungnya (kerumunan yang mengganggu), pengaturan, dan pelemparan petasan, serta keberadaan spanduk-spanduk terlarang.'
Pernyataan UEFA tidak menyebutkan secara langsung klaim dari grup pengamat, yang menyatakan bahwa pemain Ceko, Theo Gebre Selassie, menjadi subyek pelecehan rasial oleh para pendukung Rusia.
Never Again, suatu bagian organisasi dari jaringan Football Against Racism in Europe (FARE) yang bermarkas di Polandia, mengatakan Selassie, yang berkulit hitam, mendengar ejekan suara-suara monyet dari beberapa pendukung Rusia sepanjang permainan berlangsung.
UEFA hanya mengatakan bahwa mereka 'menyelidiki hal itu lebih lanjut dan...bekerja dengan FARE untuk mengumpulkan lebih banyak bukti."
Rasisme merupakan kekhawatiran yang sudah muncul bahkan sebelum Piala Eropa 2012 dimulai di Polandia dan Ukraina - pertama kalinya turnamen ini dilangsungkan di bekas negara tirai besi.
Hal ini telah menjadi masalah yang menghiasi halaman depan banyak surat kabar, sejak pemain-pemain Belanda dilecehkan saat menjalani sesi latihan terbuka, di kota bagian Selatan Polandia, Krakow.
Kekhawatiran juga meningkat perihal bendera-bendera 'Kekaisaran Rusia' yang dikibarkan beberapa penonton di stadion, di mana hal tersebut merupakan tindakan provokatif yang merupakan bagian dari cita-cita penguasaan Eropa Timur untuk tunduk pada panji Moskow.
"Pengibaran bendera kekaisaran Rusia yang berdiri sendiri tidak dapat dilihat sebagai insiden," kata Rafal Pankowskim dari Never Again.
"Walau demikian, kami tahu bahwa bendera itu sering digunakan oleh beberapa ekstrimis sayap kanan dan oleh karena itu tampilan (bendera itu) sering dibarengi slogan-slogan dan lagu-lagu diskriminatif."
Pendukung Rusia juga menyerang empat petugas keamanan Piala Eropa 2012 pada pertandingan di Wroclaw, setelah saluran televisi Polandia memperlihatkan video amatir terhadap kejadian yang diduga merupakan insiden tersebut.
"Empat orang telah masuk rumah sakit untuk waktu singkat," demikian konfirmasi dari juru bicara kepolisian Wroclaw, Pawel Petrykowski. "Kami mencoba untuk mengidentifikasi para penyerang mereka."
Sebelum pertandingan yang sama, polisi menahan empat pendukung Rusia yang diduga memulai perkelahian di bar di kota tua Wroclaw. Petrykowski mengatakan keempat orang itu mabuk, dan saat ini tengah ditanyai perihal insiden tersebut.
Kantor walikota Warsawa pada pekan lalu memberi 'lampu hijau' bagi para pendukung RUsia untuk berbaris di ibukota pada hari nasional mereka yang jatuh pada Selasa (12/6), di mana pada hari yang sama pemain-pemain mereka akan melawan Polandia di ibukota.
Keputusan tersebut terjadi di tengah spekulasi bahwa terdapat peluang terjadi pertikaian antara pendukung negara tersebut, saat kejuaraan Eropa empat tahunan ini berlangsung di Polandia dan Ukraina.
Polandia dan Rusia memiliki hubungan panjang yang sarat konflik, dan presiden Vladimir Putin yang sekarang memimpin Rusia tidak disenangi oleh banyak warga Polandia.
Tensi ini, bersama dengan reputasi pendukung yang buruk di kedua negara, memicu spekulasi terhadap terjadinya kerusuhan di sela-sela turnamen.
Rusia Hadapi Denda Akibat Pendukungnya
Dibaca : 73 kali Komentar: 0
Warsawa, Wartakotalive.com
Badan sepak bola Eropa, UEFA, pada Sabtu (9/6) waktu setempat mengumumkan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan terhadap Rusia, setelah pendukung negara tersebut membuat masalah pada pembukaan Piala Eropa 2012.
"UEFA telah membuka persidangan disiplin terhadap Persatuan Sepak bola Rusia perihal perilaku tidak patut para pendukungnya pada pertandingan pembuka Piala Eropa 2012 melawan Republik Ceko, Jumat," demikian pernyataan yang tercantum dalam situs UEFA.
Seseorang yang memahami masalah ini mengatakan kepada AFP, bahwa Federasi Sepak bola Rusia kemungkinan akan didenda, dan sangat kecil peluangnya untuk dikurangi poinnya atau ditolak mengikuti turnamen-turnamen di masa yang akan datang.
UEFA mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil keputusan setelah mempelajari laporan keamanan dan gambar-gambar yang tersedia dari lapangan di Wroclaw, Polandia Barat, di mana Rusia menang 4-1 atas Republik Ceko pada Jumat.
Proses persidangan, yang akan dilangsungkan pada Rabu (13/6), akan terfokus pada 'tindakan tidak patut dari para pendukungnya (kerumunan yang mengganggu), pengaturan, dan pelemparan petasan, serta keberadaan spanduk-spanduk terlarang.'
Pernyataan UEFA tidak menyebutkan secara langsung klaim dari grup pengamat, yang menyatakan bahwa pemain Ceko, Theo Gebre Selassie, menjadi subyek pelecehan rasial oleh para pendukung Rusia.
Never Again, suatu bagian organisasi dari jaringan Football Against Racism in Europe (FARE) yang bermarkas di Polandia, mengatakan Selassie, yang berkulit hitam, mendengar ejekan suara-suara monyet dari beberapa pendukung Rusia sepanjang permainan berlangsung.
UEFA hanya mengatakan bahwa mereka 'menyelidiki hal itu lebih lanjut dan...bekerja dengan FARE untuk mengumpulkan lebih banyak bukti."
Rasisme merupakan kekhawatiran yang sudah muncul bahkan sebelum Piala Eropa 2012 dimulai di Polandia dan Ukraina - pertama kalinya turnamen ini dilangsungkan di bekas negara tirai besi.
Hal ini telah menjadi masalah yang menghiasi halaman depan banyak surat kabar, sejak pemain-pemain Belanda dilecehkan saat menjalani sesi latihan terbuka, di kota bagian Selatan Polandia, Krakow.
Kekhawatiran juga meningkat perihal bendera-bendera 'Kekaisaran Rusia' yang dikibarkan beberapa penonton di stadion, di mana hal tersebut merupakan tindakan provokatif yang merupakan bagian dari cita-cita penguasaan Eropa Timur untuk tunduk pada panji Moskow.
"Pengibaran bendera kekaisaran Rusia yang berdiri sendiri tidak dapat dilihat sebagai insiden," kata Rafal Pankowskim dari Never Again.
"Walau demikian, kami tahu bahwa bendera itu sering digunakan oleh beberapa ekstrimis sayap kanan dan oleh karena itu tampilan (bendera itu) sering dibarengi slogan-slogan dan lagu-lagu diskriminatif."
Pendukung Rusia juga menyerang empat petugas keamanan Piala Eropa 2012 pada pertandingan di Wroclaw, setelah saluran televisi Polandia memperlihatkan video amatir terhadap kejadian yang diduga merupakan insiden tersebut.
"Empat orang telah masuk rumah sakit untuk waktu singkat," demikian konfirmasi dari juru bicara kepolisian Wroclaw, Pawel Petrykowski. "Kami mencoba untuk mengidentifikasi para penyerang mereka."
Sebelum pertandingan yang sama, polisi menahan empat pendukung Rusia yang diduga memulai perkelahian di bar di kota tua Wroclaw. Petrykowski mengatakan keempat orang itu mabuk, dan saat ini tengah ditanyai perihal insiden tersebut.
Kantor walikota Warsawa pada pekan lalu memberi 'lampu hijau' bagi para pendukung RUsia untuk berbaris di ibukota pada hari nasional mereka yang jatuh pada Selasa (12/6), di mana pada hari yang sama pemain-pemain mereka akan melawan Polandia di ibukota.
Keputusan tersebut terjadi di tengah spekulasi bahwa terdapat peluang terjadi pertikaian antara pendukung negara tersebut, saat kejuaraan Eropa empat tahunan ini berlangsung di Polandia dan Ukraina.
Polandia dan Rusia memiliki hubungan panjang yang sarat konflik, dan presiden Vladimir Putin yang sekarang memimpin Rusia tidak disenangi oleh banyak warga Polandia.
Tensi ini, bersama dengan reputasi pendukung yang buruk di kedua negara, memicu spekulasi terhadap terjadinya kerusuhan di sela-sela turnamen.
0 komentar " Menurut kalian gimana kalau ibu kota Indonesia dipindah? ", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar