rembang image
Chinmi
Bulan Mati Di Ambang Batas
rembang petang tak terjaga
batas muakku terjamah bulan mati
seakan gulita menista waktu
pun aku
pujiku melirih menjadi rajah-rajah yang tersemat di dinding lelah
menampik ikhtiar
lalu meluruh artimu
rembang petang
sudut jiwaku, meragu
salam,
-Chinmi-
300909
____________________________
* Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431H, Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin
Answer
Bulan Mati Di Ambang Batas
rembang petang tak terjaga
batas muakku terjamah bulan mati
pujiku melirih menjadi rajah-rajah yang tersemat di dinding lelah
menampik ikhtiar
lalu meluruh artimu
rembang petang
sudut jiwaku, meragu
salam,
-Chinmi-
300909
Bulan Mati Di Ambang Batas
rembang petang tak terjaga
batas muakku terjamah bulan mati
pujiku melirih menjadi rajah-rajah yang tersemat di dinding lelah
menampik ikhtiar
lalu meluruh artimu
rembang petang
sudut jiwaku, meragu
salam,
-Chinmi-
300909
CIUMAN PERTAMAKU, apakah ini bisa disebut puisi cinta?
I'm Mitsu
Masih ingatkah, Kekasih?
Syahdunya alam seperti doa
kala menyambut rembang purnama
...di atap pondok kayu yang berlumut,
...di tepi danau yang tergelar lapang,
kita duduk bersulang puisi
tentang katak-katak yang berlompatan
mengais cahaya bulan di daun teratai
Malam itu berteman tepukan daun-daun
riam-riam berlari ke tepian
seperti irama kincir air
mengiring setiap kata lirih terucap
"jantungmu adalah benang-benang
yang kusulam di hela nafasku
seperti kita berbagi purnama
biarpun terpisah samudra"
katamu.
lalu kaunyanyikan syair rindu
mengaji ikrar dari kitab cinta
membuatku melarung belantara gelora
saat jemarimu perlahan mengelus dadaku,
menarik ragaku ke indah bibirmu
yang seolah terukir di kelopak bunga
hingga bulan yang meredup.
*****
Hai kawan,
aku telah membaca banyak puisi dan tak sedikit selalu membawa bulan atau atributnya (purnama, rembulan, sabit dsb) ke dalam puisi mereka. Aku juga, entah berapa puisiku yang selalu membawa kata bulan untuk menambah gambaran keindahan. Benda satu ini memang tak habis keindahannya walaupun tak kunjung habis pula ribuan puisi menggambarkannya. Mohon dimaklum jika ada yang ingin berkomentar "bulan sudah sangat klise untuk dibawa ke puisi romantik"..huhu..maaf yah tidak ada benda lain di langit saat malam selain dia (bintang pun klise juga rasanya).
Buat teman-teman, silahkan jika ada yang ingin memberi saran. Aku merasakan karyaku ini kurang memuaskan dan agak lemah di penempatan emosi. Mohon bantuannya, silahkan jika ada yang ingin menambahkan.
Terima Kasih.
@si pendongeng: haha iya ko, emang udah ga pernah nulis lagi, mudah-mudahan ci resa dan lifespirit ga ngintip. Aku bisa dijitak. pasti mereka bilang harus diendapkan lagi (namanya juga instantly made dan aku suka terburu-buru)
btw, aneh lho, sekarang bikin puisi macam begini aja kok aku merasa terkuras yah, I'm totally lost :(
Answer
Uhuyy.. ciuman pertama di atap pondok nih, Mits?
Seperti selalu, kau memang berbakat memilih kata-kata khusus dan merangkainya menjadi satu kalimat romantik. Cuman kebanyakan kata hubung aja, jadi feel romantiknya agak tersebar-sebar di kata-kata yang kurang perlu.
KURANG LATIHAN SIHHâ¦. :P
Anyway, tetap jauh lebih baik daripada gak menulis, heheheeâ¦
***
Masih Ingatkah Kekasih
Syahdunya alam seperti doa
kala rembang purnama
Atap pondok kayu berlumut,
danau tergelar lapang,
kita duduk bersulang puisi
tentang katak-katak yang
mengais bulan di daun teratai
Malam itu berteman tepukan daun-daun
riam-riam berlari ke tepian
irama kincir air mengiring setiap katamu, lirih
"jantungmu adalah benang-benang
yang kusulam di hela nafasku
seperti kita berbagi purnama
biarpun terpisah samudra".
Lalu kaunyanyikan syair rindu
mengaji ikrar dari kitab cinta
Aku melarung belantara gelora
saat jemarimu perlahan mengelus dadaku,
menarik raga ke indah bibirmu
yang terukir kelopak bunga
Hingga bulan meredupâ¦
Mitsu,010212
revised by Micka
Uhuyy.. ciuman pertama di atap pondok nih, Mits?
Seperti selalu, kau memang berbakat memilih kata-kata khusus dan merangkainya menjadi satu kalimat romantik. Cuman kebanyakan kata hubung aja, jadi feel romantiknya agak tersebar-sebar di kata-kata yang kurang perlu.
KURANG LATIHAN SIHHâ¦. :P
Anyway, tetap jauh lebih baik daripada gak menulis, heheheeâ¦
***
Masih Ingatkah Kekasih
Syahdunya alam seperti doa
kala rembang purnama
Atap pondok kayu berlumut,
danau tergelar lapang,
kita duduk bersulang puisi
tentang katak-katak yang
mengais bulan di daun teratai
Malam itu berteman tepukan daun-daun
riam-riam berlari ke tepian
irama kincir air mengiring setiap katamu, lirih
"jantungmu adalah benang-benang
yang kusulam di hela nafasku
seperti kita berbagi purnama
biarpun terpisah samudra".
Lalu kaunyanyikan syair rindu
mengaji ikrar dari kitab cinta
Aku melarung belantara gelora
saat jemarimu perlahan mengelus dadaku,
menarik raga ke indah bibirmu
yang terukir kelopak bunga
Hingga bulan meredupâ¦
Mitsu,010212
revised by Micka
0 komentar " Repost karya lama, adakah sobat Taman berkenan membenahi? maturnuwun? ", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar