Rembang
Perum Perhutani sebagai salah satu BUMN yang ditunjuk Kementriann BUMN sebagai pelaksana gerakan peningkatan produksi pangan berbasis korporasi (GP3K) ketahanan pangan pada tahun lalu, segera mengimplementasikan program tersebut di wilayah kerjanya, termasuk KPH
Mantingan.
“Setelah dilakukan beberapa sosialisasi, program diwujudkan dan menuai sukses karena komoditi yang dibudidayakan tumbuh sempurna, masuk pada masa panen,” ucap Kepala Sub Seksi PHBM Soetrisyanto, di ruang kerjanya, Selasa (28/2)
Mantingan.
“Setelah dilakukan beberapa sosialisasi, program diwujudkan dan menuai sukses karena komoditi yang dibudidayakan tumbuh sempurna, masuk pada masa panen,” ucap Kepala Sub Seksi PHBM Soetrisyanto, di ruang kerjanya, Selasa (28/2)
Kepala Sub Seksi PHBM Soetrisyanto, |
Dia terangkan, dari program GP3K bibit disediakan oleh pemerintah pusat melalui dinas terkait, meliputi 3 jenis komoditi yaitu padi, jagung dan kedelai. Namun saat anggota LMDH yang dilibatkan dalam
program saat sosialisasi menyatakan tidak sanggup menanam kedelai, maka hanya padi dan jagung yang dibudidayakan. “KPH Mantingan mengalokasikan lahan seluas 966,73 hektar pada program GP3K,”
paparnya.
Menurut dia, luasan lahan tersebut terbagi di dua daerah dalam wilayah kerja KPH Mantingan. Kabupaten Blora menerima kuota 301,92 hektar dan di Rembang seluas 659,31 hektar. “Untuk wilayah Rembang sendiri komposisi lahan untuk budidaya jagung mencakup luasan 368,65 hektar,
sedangkan padi ditanam di lahan 290,66 hektar,” jelasnya.
Untuk areal tanaman padi lanjut dia, meliputi dua kawasan yaitu di luar hutan seluas 210,65 hektar sedangkan dalam hutan mencapai 80,11 hektar. Saat ini beberapa LMDH yang ditunjuk terlibat GP3K baik yang menanam jagung dan padi tengah masuk masa panen. Semua lahan dalam program GP3K menuai sukses. “Dari sampling hasil petik diketahui produktifitas padi mencapai 2,1 ton per hektar, adapun jagung sebanyak 1,5 ton per hektar,” sebutnya.
Ditambahkan, jumlah LMDH binaan KPH Mantingan di wilayah Rembang yang dilibatkan dalam program GP3K sebanyak 18 dari total 40 kelompok. Untuk penanaman apakah dilakukan secara bersama-sama atau perorangan dengan sistem bagi hasil. “Sepenuhnya kami serahkan kepada
masing-masing LMDH pelaksana GP3K,” imbuhnya.
Kelanjutan program GP3K di tahun 2012 ini, manajemen KPH Mantingan menetapkan menambah luasan lahan budidaya hingga 200 hektar, semua berada di dalam kawasan hutan pasca dilakukan tebangan produksi. Namun kali berbeda, jika sebelumnya bibit padi dan jagung bersifat bantuan,
sekarang sepenuhnya dilakukan swadaya oleh LMDH. “Karena tujuan lain dari program GP3K adalah mementuk jiwa mandiri,” pungkasnya.(hasan)
program saat sosialisasi menyatakan tidak sanggup menanam kedelai, maka hanya padi dan jagung yang dibudidayakan. “KPH Mantingan mengalokasikan lahan seluas 966,73 hektar pada program GP3K,”
paparnya.
Menurut dia, luasan lahan tersebut terbagi di dua daerah dalam wilayah kerja KPH Mantingan. Kabupaten Blora menerima kuota 301,92 hektar dan di Rembang seluas 659,31 hektar. “Untuk wilayah Rembang sendiri komposisi lahan untuk budidaya jagung mencakup luasan 368,65 hektar,
sedangkan padi ditanam di lahan 290,66 hektar,” jelasnya.
Untuk areal tanaman padi lanjut dia, meliputi dua kawasan yaitu di luar hutan seluas 210,65 hektar sedangkan dalam hutan mencapai 80,11 hektar. Saat ini beberapa LMDH yang ditunjuk terlibat GP3K baik yang menanam jagung dan padi tengah masuk masa panen. Semua lahan dalam program GP3K menuai sukses. “Dari sampling hasil petik diketahui produktifitas padi mencapai 2,1 ton per hektar, adapun jagung sebanyak 1,5 ton per hektar,” sebutnya.
Ditambahkan, jumlah LMDH binaan KPH Mantingan di wilayah Rembang yang dilibatkan dalam program GP3K sebanyak 18 dari total 40 kelompok. Untuk penanaman apakah dilakukan secara bersama-sama atau perorangan dengan sistem bagi hasil. “Sepenuhnya kami serahkan kepada
masing-masing LMDH pelaksana GP3K,” imbuhnya.
Kelanjutan program GP3K di tahun 2012 ini, manajemen KPH Mantingan menetapkan menambah luasan lahan budidaya hingga 200 hektar, semua berada di dalam kawasan hutan pasca dilakukan tebangan produksi. Namun kali berbeda, jika sebelumnya bibit padi dan jagung bersifat bantuan,
sekarang sepenuhnya dilakukan swadaya oleh LMDH. “Karena tujuan lain dari program GP3K adalah mementuk jiwa mandiri,” pungkasnya.(hasan)
0 komentar " GP3K KPH Mantingan Menuai Sukses ", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar